01858 2200361 4500001002100000005001500021035002000036100003100056245007900087250002600166264003800192300004300230336002100273337003000294338002300324504003000347520082600377850001201203006001801215007000301233008004101236020002201277020002201299040002201321082001201343084001801355700003001373700001401403650002501417650002601442990001401468990001401482INLIS00000000001626120220722122849 a0010-07220000020 aAstrid SavitriiePengarang14aMembaca pikiran :bmembaca yang tak terkatakan /cpenulis, Astrid Savitrii aCetakan pertama: 2016 aDepok :bSenja Media Utama,c2016 axii, 192 halaman :bilustrasi ;c21 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aBibliografi : halaman 191 aMembaca pikiran orang lain muncul karena kebutuhan praktis. Dalam situasi hubungan kerja, kemampuan membaca pikiran orang lain lebih dibutuhkan untuk situasi seperti meyakinkan klien, dan lain sebagainya. Kemampuan membaca pikiran orang juga dibutuhkan ketika mengikuti wawancara kerja atau menjadi pewawancara dalam sebuah job-interview. Mata dan daerah sekitarnya adalah area yang paling ekspresif dari wajah seseorang. Begitu kita bisa membaca emosi seseorang melalui mata, kita hanya perlu beberapa langkah lagi dalam memprediksi perilaku orang tersebut. Mampu membaca isyarat emosioanal melalui mata juga merupakan langkah pertama dalam menanggapi orang lain secara lebih empiris. Dengan demikian, kita bisa menghindari rekan-rekan yang berpotensi negatif, dan lebih fokus mengembangkan karier dan bersemangat kerja. aJKPNPNAaa g b 000 0ta220722 e 0 ind  a978-602-6348-68-5 a978-602-6348-74-6 aJKPNPNAbinderda a302.222 a302.222 AST m0 aDylan RaytamaePenyunting0 ePengarang 4aKomunikasi nonverbal 4aMembaca pikiran orang a202220025 a202220026